0

MAKALAH PEMBAHARUAN PESANTREN (MAKUL KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN)

Minggu, 10 Juni 2012


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang telah berkembang khususnya di pulau jawa selama berabad-abad. Berkembangnya pesantren sampai saat ini di berbagai daerah-daerah. Desa-desa tiada lain untuk mengembangkan ajaran agama islam. Kita lihat pondok pesantren pada masa lalu bahwa bangunannya cukup sederhana tapi pengembangan ajarannya cukup bagus dan tempatnya sangat terbatas. Jika kita bandingkan dengan zaman sekarang pondok pesantren berada dimana-mana demi untuk menyempurnakan ajaran islam tersebut, dan dengan bangunan-bangunan yang sangat megah dan serba modern mulai dari tempat, alat belajar dan lain sebagainya. Sehingga semua fasilitas terpenuhi. Di masa awal kemerdekaan indonesia 1948 adalah salah satu sumbangan terpenting dunia pesantren adalah formulasi resolusi jihad yang dikumandangkan hasyim asy’ari
B.     Rumusan Masalah
  1. Bagaimana pengembangan pesantren pada masa orde lama?
  2. Bagaimana perkembangan pesantren pada masa era orde baru hingga era reformasi?
  3. Siapakah tokoh pertama yang mendirikan pesantren?

C.    Tujuan
  1. Untuk mengetahui bagaimana perkmbangan pesantren pada masa orde lama.
  2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan pesantren pada masa era orde baru hingga era reformasi
  3. Untuk mengetahui siapakah tokoh pertama yang mendirkan pesantren

BAB II
PEMBAHARUAN PESANTREN
1.      Asal-Usul Pesantren
a.       Sejarah Pondok Pesantren
Asal-usul pesantren tidak bisa dipisahkan dari pengaruh sejarah wali songo abad 15-16 di jawa. Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang unik di indonesia. Lembaga pendidikan ini telah berkembang khususnya di jawa selama berabad-abad. Maulana malik ibrahim meninggal 1419 di geresik jawa timur. Dalam masyarakat santri jawa biasanya di pandang sebagai gurunya guru tradisi pesantren di tanah jawa.
Pesantren merupakan sistem pendidikan tertua khas indonesia. Ia merupakan sumber insjpirasi yang tidak pernah kering bagi para pecinta ilmu dan peneliti yang berupaya mengarungi atonominya dari berbagai dimensi.
Pendidikan di pesantren semula merupakan pendidikan agama yang dimulai sejak munculnya masyarakat islam di negara ini. beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin tertur dengan munculnya tempat-tempat pengajian.
b.      Perkembangan Pesantren Sebelum Kemerdekaan
Pesantren abad-19 menawarkan panorama yang berbeda. Pendirian pesantren tebu ireng tahun 1899 misalnya merefleksikan hubungan beberapa dimensi yang mencakup ideology, kebudayaan serta pendidikan. Tidak ada yang meragukan bahwa apa yang ada dalam angan-angan hasyim asyari (1871-1947) sebelum mendirikan pesantrennya. Tebu ireng lebih dipicu oleh keinginan mentranmisi ilmu yang diperoleh di jawa dan timur tengah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan institusi pendidikannya dalam jangka pendek dan menengah, pendidikan pesantren tebu ireng vis a vis pabrik asing, dengan demikian bisa dipandang sebagai upaya penting komunitas pesantren menantang balik hegemoni penjajah kakek hasim asyari kyai usman contohnya adalah pendiri dan direktur pesantren gedang di jawa timur dan pemimpin di pertengahan abad ke-19. Kualitas keagamaan para santri sebuah orientasi tipikal lembaga keagamaan sederhana di jawa. Abad 19 tidak diragukan lagi merupakan periode terbentuknya satu jaringan ulama dengan timur tengah. Jaringan ulama internasional dengan makkah dan madinah menunjukkan transmisi ilmu agama ke nusantara melalui siswa indonesia. Sesungguhnya net working telah terjalin sejak abad ke 17 dan 18.
Decade pertama abad 20 ditandai dengan munculnya anak pesantren yang berupa lembaaga pendidikan madrasah. Lembaga ini tumbuh menjamur pada decade pertama dan kedua dalam rangka merespon sistem klasikal yang dilancarkan pemerintah belanda sebelumnya. Meskipun ada beberapa perbedaan antara pesantren dan madrasah, tapi hubungan historis, cultural, moral, ideologis antara keduanya tidak bisa terpisahkan.
c.       Perkembangan Pesantren Era Orde Lama
Dimasa awal kemerdekaan indonesia 1945 salah satu sumbangan terpenting dunia pesantren adalah formulasi resolusi jihad yang dikumandangkan hasyim asyari. Tokoh penting dunia pesantren ini dalam sejarah hidupnya jelas tidak pernah mengenal kompromi dengan penjajah dalam mempertahankan bangsa, negara dan agama serta mengusir penjajah. Hasyim mengumandangkan resolusi jihad pada bulan oktober 1945.
Pesantren dalam proses perkembangannya masih tetap di sebut sebagai suatu lembaga keagamaan yang mengajarkan, mengembangkan dan mengajarkan ilmu agama islam. Dengan segala dinamikanya pesantren dipandang sebagai lembaga yang merupakan pusat dari perubahan-perubahan masyarakat lewat kegiatan dakwah islam. Seperti tercermin dari berbagai pengaruh pesantren terhadap perubahan dan pengembangan individu, sampai pada pengaruhnya terhadap politik di antara para pengasuhnya dan pemerintah.
Hal tersebut bisa dilihat tidak saja pesantren pada posisi dewasa ini, tetapi bisa dilihat posisi pesantren pada zaman dahulu sebelum belanda datang di indonesia.
Pada zaman belanda pengaruh pesantren sangat menonjol dibidang politik di antara para raja dan pangeran jawa, kegiatan-kegiatan perdagangan dan pembukaan permukiman. Ketika belanda telah menguasai kerajaan-kerajaan di nusantara, pesantren menjadi pusat perlawanan dan pertahanan kekuasaan belanda. Dari sini akhirnya pesantren dipandang sebagai suatu lembaga yang mempunyai fungsi ganda dan pesantren bisa dipandang dari berbagai dimensi yang meliputi dimensi paedagogis, religious maupun politik.
d.      Perkembangan Pesantren Era Orde Baru
Meskipun lembaga pendidikan modern semakin banyak bermunculan, ternyata pesantren tradisional hingga kini masih eksis. Ia merupakan salah satu lembaga pendidikan islam yang sangat diperhitungkan dalam mempersiapkan ulama masa depan, sekaligus sebagai garda terdepan dalam memfilter dampak negatif kehidupan modern. Keberadaannya tidak hanya bertahan akan tetapi dari masa ke masa kuantitasnya berkembang pesat.
Basis kekuatan kekuatan eksistensial pesantren tradisional, setidaknya menurut azyumardi azra, pada suatu pihak terletak pada corak dan faham keislaman masyarakat jawa itu sendiri. Pada pihak lain, basis eksistensial pesantren terletak pula pada integrasi lembaga ini ke dalam strukturj-struktur sosial yang ada.
Berdasarkan data statistik lembaga pesantren adalah:
1)      Pada tahun 1942 jumlah pesantren dan madrasah di indonesia sebanyak 1871 dengan siswa 139.415 orang.
2)      Pada tahun 1977 jumlah itu berkembang 4.195 lembaga dengan jumlah siswa 677.384.
3)      Bedasarkan statistik pada departemen agama 1997 jumlah pesantren kini mencapai lebih dari 9.415 buah dengan santri lebih kurang 1.631.727 orang.
Dari data statistik pesantren tersebut bila dilihat dari pariasi dan jenis serta model pesantren sangat beragam sekali. Secara kelembagaan ada pesantren yang memiliki kyai sendiri dan ada yang memiliki yayasan dengan menejmen kolektif dari aspek afiliyasi organisasi islam yang mengelola juga berbeda. Secara cultural tidak dapat dipungkiri bahwa tradisi pesantren itu lahir dan tumbuh berkembang di masyarakat. Tapi dalam perkembangan selanjutnya, muhammadya al-irsyad dan lain-lain juga memiliki lembaga pesantren. Selain itu, dari segi model terdapat variasi misalya ada yang menyebut diri sebagai pesantren salaf dan ada yang mengklaim diri sebagai pesantren modern, juga model pesantren kilat.
Klasifikasi yang dilakukan oleh departemen agama sebagaimana yang dikemukakan di atas, setidaknya bisa memberikan gambaran sekilas bagaimana file-file dan model pesantren dalam perkembangan terakhir, khususnya dari segi kelembagaan. Bila kita amati secara kritis kondisi pesantren saat ini tentunya sorotan billah ini seluruhnya  betul karena pesantren mengalami perubahan yang cepat. Akhirnya dapat dikongklusikan bahwa kondisi pesantren dewasa ini khususnya pesantren tradisional masih menghadapi problematika yang nyata baik secara intern mauapun ekstern.
e.       Perkembagan Pesantren Era Reformasi
Corak manajemen yang telah mengancam eksistensinya dikemudian hari. Fenomena ini muncul karena kebiasaan sistem pendidikan pesantren yang menerapkan manajemen serba tidak formal. Namun keberhasilan lembaga ini tempo dulu dalam mencetak pemimpin patut untuk tidak dilupakan. Disamping pesantren mencetak kyai juga banyak melahirkan pemimpin masyarakat. Bahkan beberapa pesantren menjadi harum namanya karena alumninya menduduki jabatan kepemimpinan di masyarakat. Akan tetapi sekarang kemampuan pesantren untuk melahirkan calon kyai atau pemimpin menjadi disanksikan. Lebih dari itu, belakangan ini disinyalir adanya pesantren yang dilanda masalah kepemimpinan ketika ditinggalkan oleh kyai pendirinya. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya anak kyai yang sanggup meneruskan kepemimpinan pesantren yang ditinggalkan ayahnya.
Realitas ini meskinya tidak hanya pada dunia pesantren. Hal ini sesuai dengan pernyataan tilaar, krisis pendnidikan yang kita hadapi dewasa ini berkisar pada krisis manajemen.
Menurut muhtarom MH, berdasarkan pengamatan dan pengalaman empirisnya menegaskan tentang urgensi pesantren dalam pembentukan kepribadian muslim.
2.      Posisi Kyai Di Lingkungan Pesantren
Kyai adalah orang-orang yang memimpin pesantren dan menjadi elemen terpenting dalam pesantren tersebut dengan karisma yang tinggi, ibadah yang tinggi dan pengetahuan keagamaan yang mendalam. Disamping adanya para kyai dalam pengajaran ilmu agama dibantu oleh para ustadz yang dikenal dengan sebutan kyai yunior. Biasanya para ustadz berasal dari santri senior yang sudah dipercayakan oleh kyainya untuk mengajar kepada santri yunior.
Berdirinya sebuah pesantren tidak bisa lepas dari kehadiran kyai. kyai tersebut sudah pernah bermukim bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun untuk mengaji dan mendalami ilmu agama di kta suci makkah atau madinah. Atau pernah mengaji pada seorang kyai terkenal di tanah air sehingga menguasai beberapa bidang tertentu agama islam. Keahlian dibidang tertentu yang dimiliki oleh kyai ini kemudian menjadi bidang kajian khas di pesantren yang dipimpinnya. Misalnya beberapa pesantren yang ada di tanah air ini: pesantren tebu ireng (alm K.H. Hasyim Asy’ari), pesantren tambak be’ (K.H.A Wahab Hasbullah), pesantren denanyar (Alm K.H. Bisyiri Syamsuri), pesantre lasem (Alm K.H. Kholil) terkenal dengan ilmu fiqih dan hadits. Dan banyak masih pesantren yang lainnya. Lembaga pendidikan yang mengajarkan agama islam kepada masyarakat dan anak-anak indonesia, telah lahir dan berkembang semenjak masa-masa awal kedatangan islam di negeri ini. Pada masa awal munculnya, lembaga pendidikan ini bersifat sederhana berupa pengajian al-qur’an beserta tata cara beribadah yang diselenggarakan di masjid, surau atau rumah-rumah ustadz. Lembaga-lembaga yang kemudian berkembang dengan nama pesantren ini terus tumbuh dan berkembang didasari tanggung jawab untuk menyampaikan islam kepada masyarakat dan generasi penerus. Pondok sebagai asrama tempat tinggal para santri, masjid sebagai pusat ativitas peribadatan dan pendidikan, santri sebagai pencari ilmu, pengajaran kitab kuning tidak bisa lepas dari kehadiran seornag kyai. Serta kyai yang mengasuh merupakan lima elemen dasar keberadaannya.
3.      Posisi Santri Di Lingkungan Pesantren
Santri sebagai isi dari pondok, ia juga merupakan elemen terpenting dari sebuah pesantren. Ada dua kelompok santri yang sering disebut santri mukmin dan santri kalong. Santri mukmin adalah para santri yang berasal dari daerah jauh dan menetap dalam pondok atau asrama pesantren. Pesantren juga harus menampilkan pengajian kitab-kitab klasik atau yang sering disebut dengan kitab-kitab kuning. Disebut kitab kuning karena kebanyakan kitab tersebut dicetak dengan menggunakan kertas kuning dan bermazhab syafi’i. santri kalong adalah santri yang berasal dari daerah atau desa itu sendiri dan tidak menetap di pondok pesantren.
Menurut prof john sebagaimana dikutip oleh zamachsyari, mengatakan bahwa istilah santri berasal dari bahasa tamil yang berarti guru mengaji. Sedangkan CC. berg mengatakan bahwa istilah itu berasal dari sastri yang dalam bahasa india berarti orang yang tahu buku-buku suci agama hindu, atau seorang sarjana kitab suci agama hindu. Kata sastri berasal dari sastra yang berarti buku-buku suci agama, buku-buku atau buku-buku tentang  ilmu pengetahuan. Dari beberapa pengertian bahwa santri adalah orang yang sedang berguru atau belajar dari para kyai. Adapun tempat berguru atau belajar disebut pesantren atau pondok pesantren.
4.      Peranan Masyarakat Di Lingkungan Pesantren
Pendidikan pesantren dan kekerasan politik adalah dua dunia yang sangat jauh berbeda. Selama ini terdapat pandangan yang kuat di kalangan masyarakat yang mengidentikkan pendidikan pesantren denga laku yang shaleh, toleran, dan jauh dari kekerasan. Karena itu mereka mendambakan anak yang shaleh, cerdas dalam ulumu al-diniyah dan berakhlakul karimah cenderung mengirim anaknya ke pesantren. Sebaliknya stereotype politik adalah kotor, curang dann banyak dusta. Politik sangat lekat dengan kekuasaan dan kekerasan.
Pendapat masyarakat tersebut sebagian besar mengandung kebenaran. Itu berarti ada sebagian kecil yang salah. Pendidikan pesantren memang nir politik. Meskipun, tidak berarti bahwa antara pendidikan pesantren dan politik terpisah sama sekali. Beberapa pesantren modern mengajarkan fiqih siyasah sebagai salah satu materi pendidikan politik bagi para santri.
Sistimatika tulisan ini terdiri dari empat bagian. Pada bagian pertama dibahas masalah pesantren dan pergaulan politik. Bagian kedua mengkaji pengalaman kekerasan politik pesantren. Bagian ketiga berisi tentang respon kalangan pesantren terhadap kekerasan politik. Bagian keempat memberikan alternatif  paradigma pendidikan pesantren tanpa kekerasan.    
5.      Pesantren Madrasah Dan Sekolah Islam
Pesantren merupakan lembaga atau wadah tempat menimba ilmu khususnya ilmu agama. Yang dimana didalamnya terdapat pendidik yang dikenal dengan sebutan kyai dan peserta didik yang dikenal dengan sebutan santri dan santriwati. Adapun cara-cara dalam penyampaian ilmu tersebut yang salah satunya sistim halaqoh. Disamping itu para kyai mengajarkan beberapa ilmu yang diantaranya: ilmu fikih, tasawuf, bahasa arab, dan pengkajian kitab-kitab kuning. Pendidikan di pesantren merupakan pendidikan yang utama semenjak munculnya masyarakat islam di negara ini.
Tradisi pendidikan pesantren atau madrasah di pulau lombok merupakan pengaruh tradisi pesantren di pulau jawa yang terinspirasi oleh ajaran dakwah islamiyah maualan malik ibrahim (mas’ud, 2002: 4). Pesantren atau madrasah utama di pulau lombok yakni madrasah nahdhatul wathan yang didirikan tahun 1934 sebagai lembaga pendidikan yang dihajatkan untuk pendidikan dan penyebaran agama islam, sebagaimana pesantren di pulau jawa memberikan inspirasi kepada santri, baik yang berguru kepada pesantren atau madrasah nahdhatul wathan atau di tempat lain mendirikan pesantren atau madrasah lain. Para orang tua murid atau santri beranggapan bahwa sekolah di pesantren atau madrasah diperoleh keuntungan sekaligus.
Pendidikan adalah salah satu sistem sosial. Sebagai sistem sosial, pendidikan terdiri dari elemen-elemen atau sub sistem yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Sedangkan sistem sosial itu sendiri adalah suatu model organisasi yang memiliki satu kesatuan menyeluruh yang menonjol diatas komponen-komponen bagiannya.
Sistem sekolah pada setiap zaman tertentu pada dasarnya merupakan pencerminan dari suatu situasi dan kondisi terhadap kebutuhan masyarakat, dengan tersedianya tenaga terdidik serta keinginan dan harapan masyarakat akan lahirnya generasi baru yang lebih berkualitas yang mampu menghadapi tantangan zaman. Oleh karena itu, sistem sekolah yang sesuai dengan kebijaksanaan pemeritnah dan bertanggung jawab atas sistem pendidikan yang direncanakan. Indonesia pernah mengalami masa penjajahan (belanda dan jepang) maka tidak heran apabila pengaruhnya sangat kuat terhadap bidang-bidang sosial, ekonomi, politik dan militer. Yang sangat penting adalah pengaruhnya dalam bidang pendidikan, khususnya sistem persekolahan.
Sistem persekolahan di indonesia dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu sistem perskeolahan masa pra kemerdekaan dan sistem persekolahan masa kemerdekaan, masa pemerintahan republik indonesia.
1.      Sitem persekolahan pra kemerdekaan
Pada masa pra kemerdekaan ini sistem persekolahan dibagi dua:
a.       Masa pemerintahan belanda. Pada masa ini sistem persekolahan terdiri atas:
1)      Pendidikan rendah
Pendidikan dasar untuk sekolah tingkat dasar menggunakan dua sistem pokok.
a)      Sekolah rendah dengan bahasa pengantar bahasa belanda
·         Sekolah rendah erofa yaitu sekolah rendah untuk keturunan erofa atau keturunan timur asing atau bumi putra dari tokoh-tokoh terkemuka. Lamanya tujuh tahun.
·         Sekolah bumi putra kelas satu terdiri atas sekolah cina belanda. Sekolah rendah untuk keturunan timur asing. Khususnya anak-anak keturunan cina. Lama pendidikan tujuh tahun.
b)      Sekolah rendah dengan bahasa pengantar dengan bahasa daerah.
·         Sekolah bumi putera kelas dua. Disediakan untuk anak-anak golongan bumi putera. lama sekolah lima tahun.
·         Sekolah desa disediakan untuk anak-anak golongan bumi putera. lama pendidikan tiga tahun.
·         Sekolah lanjutan merupakan kelanjutan dari sekolah desa. Sekolah ini disediakan bagi anak-anak bumi putera. Lama sekolah dua tahun.
c)      Sekolah peralihan
Sekolah peralihan dari sekolah desa tiga tahun dengan bahasa pengantar bahasa belanda. Lama pendidikan lima tahun disediakan bagi golongan bumi putera.
d)     Sekolah-sekolah khusus
·         Sekolah untuk orang-orang ambon
·         Sekolah serdadu ambon
·         Sekolah jawa ambon
·         Sekolah swasta yang didirikan oleh zending atau misie
2)      Pendidikan lanjutan atau pendidikan menengah
a)      Sekolah dasar yang lebih luas (MULO)
Merupakan lanjutan sekolah dasar yang berbahasa belanda. Lama sekolah tiga sampai empat tahun
b)      Sekolah menengah umum (AMS)
Kelanjutan dari MULO berbahasa belanda dan disediakan bagi golongan bumi putera dan timur asing. Lama belajar tiga tahun. AMS memiliki dua jurusan atau bagian: 1. Bagian A (pengetahuan kebudayaan terdiri atas bagian A-1 Sastra timur dan bagian A-2 sastra barat, 2 bagian B (pengetahuan alam)
c)      Sekolah warga negara tinggi
Sekolah menengah lanjutan dari ELS disediakan untuk golongan erofa, bangsawan bumi putera tau tokoh-tokoh terkemuka. Bahasa pengantar bahasa belanda. Lama sekolah tiga dan lima tahun.
2.      Sistem persekolahan masa kemerdekaan.
  1. Periode 1945-1950
1)      Pendidikan rendah sekolah rakyat (SR) enam tahun
2)      Pendidikan menengah umum
a)      Sekolah menengah umum bagian pertama (SMP)
b)      Sekolah menengah umum bagian atas (SMA)
Lama pendidikan masing-masing lima tahun.
3)      Pendidikan kejuruan lama pendidikan tiga tahun
a)      Pendidikan kejuruan tingkat pertama
(1)   Sekolah menengah ekonomi pertama (SMEP)
(2)   Sekolah tehnik (ST)
(3)   Sekolah tehnik pertama (STP)
(4)   Sekolah kepandaian peratma (SKP)
(5)   Sekolah guru B (SGB)
(6)   Sekolah guru darurat untuk kewajiban belajar (KPKPKB)
b)      Pendidikan kejuruan tingkat atas
(1)   Sekolah tehnik menengah (STM)
(2)   Sekolah menengah ekonomi atas (SMEA)
(3)   Sekolah pendidikan masyarakat (SPM)
(4)   Sekolah menengah kehakiman atas (SMKA)
(5)   Sekolah guru A (SGA)
(6)   Sekolah guru taman kanak-kanak (SGTK)
(7)   Sekolah guru kepandaian puteri (SGKP)
(8)   Sekolah guru pendidikan jasmani (SGPD)
4)      Pendidikan tinggi
a)      Universitas perguruan tinggi
b)      Konserpatori atau karawitan
c)      Kursus B-1
d)     ASRI
  1. Periode 1950-1975
1)      Pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar enam tahun (SD)
2)      Pendidikan menengah umum. Sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA).
3)      Pendidikan kejuruan tingkat pertama (SME, SKP, ST, STT, SGB, KPKPKB), tingkat menengah (SMEA, SGA, SKMA, SGKP, SPMA, SPM, STM dan SPIK)
  1. Perode 1978 sampai sekarang
1)      Pendidikan pra sekolah (TK)
2)      Pendidikan dasar (SD)
3)      Pendidikan menengah umum (SMA)
4)      Pendidikan menengah kejuruan (SMK)
5)      Pendidikan tinggi
Universitas, institute, sekolah tinggi, akadem, dan politeknik. (depdikbud, biro organisasi, penataan organisasi depdikbud 1999-1992).
6.      Kitab Kuning Pesantren
Pesantren merupakan tempat menuntut ilmu khususnya ilmu agama. Dinamakan pesantren karena pesantren tersebut dominan mempelajari atau membahas ilmu agama. Di dalam pesantren kita bisa mengetahui berbagai macam pelajaran yang diajarkan yang salah satunya pengkajian kitab kuning, disebut kitab kuning karena kitab kuning tersebut ditulis dengan menggunakan lembaran warna kuning. Kitab kuning merupakan warisan para ulama’ terdahulu, bisa dikatakan sebagai ciri khas dari pondok pesantren tersebut dengan kita memperbanyak membaca, mempelajari, dan mengkaji apa yang menjadi isi dari kitab kuning tersebut. Maka kita akan mudah dalam memahami perkara-perkara dalam agama kita ini. Karena di dalamnya mengandung pelajaran-pelajaran yang berkaitan dengannya. Kitab kuning ada yang menggunakan bahasa arab dan ada yang menggunakan bahasa latin, seperti halnya yang kita saksikan dikalangan santri santriwati (ma’had dan ma’hadah). Kitab kuning sudah tidak sulit lagi kita dapatkan (kitab kuning sudah populer). Dengan kepopulerannya, bukan sekedar dikalangan ma’had saja. Akan tetapi sudah banyak kita lihat ditangan kalangan santri santriwati yang duduk di bangku MTs maupun MA. (khususnya santri santriwati yang belajar di pondok pesantren).





BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pesantren merupakan sistem pendidikan tertua khas indonesia, ia merupakan sumber inspirasi yang tidak pernah kering bagi para pencinta ilmu dan penliti yang berupaya mengarungi atonominya di berbagai dimensi.
Pendidikan di pesantren merupakan pendidikan agama yang di mulai sejak munculnya masyarakat islam di negeri ini, beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian dan berkembangnya pesantren dan sebelum masa kemerdekaan, hingga masa sekarang. Pesantren dalam proses perkembangannya masih tetap disebut sebagai suatu lembaga keagamaan yang mengajarkan, mengembangkan dan mengajarkan ilmu agama islam, dengan segala dinamikanya pesantren di pandang sebagai lembaga yang merupakan pusat dari perubahan-perubahan masyarakat lewat kegiatan dakwah islam.









REFERENSI
-          http:// aksanjaya.blogspot.com/2011/2012/ Pembaharuan Pendidikan di Pesantren. Peradilan Islam Pada Masa . html
-          Halim, Abdul. 2006. Pembaharuan Pesantren Dalam Politik Islam Di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

0 Responses to "MAKALAH PEMBAHARUAN PESANTREN (MAKUL KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN)"

MAKALAH PEMBAHARUAN PESANTREN (MAKUL KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang telah berkembang khususnya di pulau jawa selama berabad-abad. Berkembangnya pesantren sampai saat ini di berbagai daerah-daerah. Desa-desa tiada lain untuk mengembangkan ajaran agama islam. Kita lihat pondok pesantren pada masa lalu bahwa bangunannya cukup sederhana tapi pengembangan ajarannya cukup bagus dan tempatnya sangat terbatas. Jika kita bandingkan dengan zaman sekarang pondok pesantren berada dimana-mana demi untuk menyempurnakan ajaran islam tersebut, dan dengan bangunan-bangunan yang sangat megah dan serba modern mulai dari tempat, alat belajar dan lain sebagainya. Sehingga semua fasilitas terpenuhi. Di masa awal kemerdekaan indonesia 1948 adalah salah satu sumbangan terpenting dunia pesantren adalah formulasi resolusi jihad yang dikumandangkan hasyim asy’ari
B.     Rumusan Masalah
  1. Bagaimana pengembangan pesantren pada masa orde lama?
  2. Bagaimana perkembangan pesantren pada masa era orde baru hingga era reformasi?
  3. Siapakah tokoh pertama yang mendirikan pesantren?

C.    Tujuan
  1. Untuk mengetahui bagaimana perkmbangan pesantren pada masa orde lama.
  2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan pesantren pada masa era orde baru hingga era reformasi
  3. Untuk mengetahui siapakah tokoh pertama yang mendirkan pesantren

BAB II
PEMBAHARUAN PESANTREN
1.      Asal-Usul Pesantren
a.       Sejarah Pondok Pesantren
Asal-usul pesantren tidak bisa dipisahkan dari pengaruh sejarah wali songo abad 15-16 di jawa. Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang unik di indonesia. Lembaga pendidikan ini telah berkembang khususnya di jawa selama berabad-abad. Maulana malik ibrahim meninggal 1419 di geresik jawa timur. Dalam masyarakat santri jawa biasanya di pandang sebagai gurunya guru tradisi pesantren di tanah jawa.
Pesantren merupakan sistem pendidikan tertua khas indonesia. Ia merupakan sumber insjpirasi yang tidak pernah kering bagi para pecinta ilmu dan peneliti yang berupaya mengarungi atonominya dari berbagai dimensi.
Pendidikan di pesantren semula merupakan pendidikan agama yang dimulai sejak munculnya masyarakat islam di negara ini. beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin tertur dengan munculnya tempat-tempat pengajian.
b.      Perkembangan Pesantren Sebelum Kemerdekaan
Pesantren abad-19 menawarkan panorama yang berbeda. Pendirian pesantren tebu ireng tahun 1899 misalnya merefleksikan hubungan beberapa dimensi yang mencakup ideology, kebudayaan serta pendidikan. Tidak ada yang meragukan bahwa apa yang ada dalam angan-angan hasyim asyari (1871-1947) sebelum mendirikan pesantrennya. Tebu ireng lebih dipicu oleh keinginan mentranmisi ilmu yang diperoleh di jawa dan timur tengah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan institusi pendidikannya dalam jangka pendek dan menengah, pendidikan pesantren tebu ireng vis a vis pabrik asing, dengan demikian bisa dipandang sebagai upaya penting komunitas pesantren menantang balik hegemoni penjajah kakek hasim asyari kyai usman contohnya adalah pendiri dan direktur pesantren gedang di jawa timur dan pemimpin di pertengahan abad ke-19. Kualitas keagamaan para santri sebuah orientasi tipikal lembaga keagamaan sederhana di jawa. Abad 19 tidak diragukan lagi merupakan periode terbentuknya satu jaringan ulama dengan timur tengah. Jaringan ulama internasional dengan makkah dan madinah menunjukkan transmisi ilmu agama ke nusantara melalui siswa indonesia. Sesungguhnya net working telah terjalin sejak abad ke 17 dan 18.
Decade pertama abad 20 ditandai dengan munculnya anak pesantren yang berupa lembaaga pendidikan madrasah. Lembaga ini tumbuh menjamur pada decade pertama dan kedua dalam rangka merespon sistem klasikal yang dilancarkan pemerintah belanda sebelumnya. Meskipun ada beberapa perbedaan antara pesantren dan madrasah, tapi hubungan historis, cultural, moral, ideologis antara keduanya tidak bisa terpisahkan.
c.       Perkembangan Pesantren Era Orde Lama
Dimasa awal kemerdekaan indonesia 1945 salah satu sumbangan terpenting dunia pesantren adalah formulasi resolusi jihad yang dikumandangkan hasyim asyari. Tokoh penting dunia pesantren ini dalam sejarah hidupnya jelas tidak pernah mengenal kompromi dengan penjajah dalam mempertahankan bangsa, negara dan agama serta mengusir penjajah. Hasyim mengumandangkan resolusi jihad pada bulan oktober 1945.
Pesantren dalam proses perkembangannya masih tetap di sebut sebagai suatu lembaga keagamaan yang mengajarkan, mengembangkan dan mengajarkan ilmu agama islam. Dengan segala dinamikanya pesantren dipandang sebagai lembaga yang merupakan pusat dari perubahan-perubahan masyarakat lewat kegiatan dakwah islam. Seperti tercermin dari berbagai pengaruh pesantren terhadap perubahan dan pengembangan individu, sampai pada pengaruhnya terhadap politik di antara para pengasuhnya dan pemerintah.
Hal tersebut bisa dilihat tidak saja pesantren pada posisi dewasa ini, tetapi bisa dilihat posisi pesantren pada zaman dahulu sebelum belanda datang di indonesia.
Pada zaman belanda pengaruh pesantren sangat menonjol dibidang politik di antara para raja dan pangeran jawa, kegiatan-kegiatan perdagangan dan pembukaan permukiman. Ketika belanda telah menguasai kerajaan-kerajaan di nusantara, pesantren menjadi pusat perlawanan dan pertahanan kekuasaan belanda. Dari sini akhirnya pesantren dipandang sebagai suatu lembaga yang mempunyai fungsi ganda dan pesantren bisa dipandang dari berbagai dimensi yang meliputi dimensi paedagogis, religious maupun politik.
d.      Perkembangan Pesantren Era Orde Baru
Meskipun lembaga pendidikan modern semakin banyak bermunculan, ternyata pesantren tradisional hingga kini masih eksis. Ia merupakan salah satu lembaga pendidikan islam yang sangat diperhitungkan dalam mempersiapkan ulama masa depan, sekaligus sebagai garda terdepan dalam memfilter dampak negatif kehidupan modern. Keberadaannya tidak hanya bertahan akan tetapi dari masa ke masa kuantitasnya berkembang pesat.
Basis kekuatan kekuatan eksistensial pesantren tradisional, setidaknya menurut azyumardi azra, pada suatu pihak terletak pada corak dan faham keislaman masyarakat jawa itu sendiri. Pada pihak lain, basis eksistensial pesantren terletak pula pada integrasi lembaga ini ke dalam strukturj-struktur sosial yang ada.
Berdasarkan data statistik lembaga pesantren adalah:
1)      Pada tahun 1942 jumlah pesantren dan madrasah di indonesia sebanyak 1871 dengan siswa 139.415 orang.
2)      Pada tahun 1977 jumlah itu berkembang 4.195 lembaga dengan jumlah siswa 677.384.
3)      Bedasarkan statistik pada departemen agama 1997 jumlah pesantren kini mencapai lebih dari 9.415 buah dengan santri lebih kurang 1.631.727 orang.
Dari data statistik pesantren tersebut bila dilihat dari pariasi dan jenis serta model pesantren sangat beragam sekali. Secara kelembagaan ada pesantren yang memiliki kyai sendiri dan ada yang memiliki yayasan dengan menejmen kolektif dari aspek afiliyasi organisasi islam yang mengelola juga berbeda. Secara cultural tidak dapat dipungkiri bahwa tradisi pesantren itu lahir dan tumbuh berkembang di masyarakat. Tapi dalam perkembangan selanjutnya, muhammadya al-irsyad dan lain-lain juga memiliki lembaga pesantren. Selain itu, dari segi model terdapat variasi misalya ada yang menyebut diri sebagai pesantren salaf dan ada yang mengklaim diri sebagai pesantren modern, juga model pesantren kilat.
Klasifikasi yang dilakukan oleh departemen agama sebagaimana yang dikemukakan di atas, setidaknya bisa memberikan gambaran sekilas bagaimana file-file dan model pesantren dalam perkembangan terakhir, khususnya dari segi kelembagaan. Bila kita amati secara kritis kondisi pesantren saat ini tentunya sorotan billah ini seluruhnya  betul karena pesantren mengalami perubahan yang cepat. Akhirnya dapat dikongklusikan bahwa kondisi pesantren dewasa ini khususnya pesantren tradisional masih menghadapi problematika yang nyata baik secara intern mauapun ekstern.
e.       Perkembagan Pesantren Era Reformasi
Corak manajemen yang telah mengancam eksistensinya dikemudian hari. Fenomena ini muncul karena kebiasaan sistem pendidikan pesantren yang menerapkan manajemen serba tidak formal. Namun keberhasilan lembaga ini tempo dulu dalam mencetak pemimpin patut untuk tidak dilupakan. Disamping pesantren mencetak kyai juga banyak melahirkan pemimpin masyarakat. Bahkan beberapa pesantren menjadi harum namanya karena alumninya menduduki jabatan kepemimpinan di masyarakat. Akan tetapi sekarang kemampuan pesantren untuk melahirkan calon kyai atau pemimpin menjadi disanksikan. Lebih dari itu, belakangan ini disinyalir adanya pesantren yang dilanda masalah kepemimpinan ketika ditinggalkan oleh kyai pendirinya. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya anak kyai yang sanggup meneruskan kepemimpinan pesantren yang ditinggalkan ayahnya.
Realitas ini meskinya tidak hanya pada dunia pesantren. Hal ini sesuai dengan pernyataan tilaar, krisis pendnidikan yang kita hadapi dewasa ini berkisar pada krisis manajemen.
Menurut muhtarom MH, berdasarkan pengamatan dan pengalaman empirisnya menegaskan tentang urgensi pesantren dalam pembentukan kepribadian muslim.
2.      Posisi Kyai Di Lingkungan Pesantren
Kyai adalah orang-orang yang memimpin pesantren dan menjadi elemen terpenting dalam pesantren tersebut dengan karisma yang tinggi, ibadah yang tinggi dan pengetahuan keagamaan yang mendalam. Disamping adanya para kyai dalam pengajaran ilmu agama dibantu oleh para ustadz yang dikenal dengan sebutan kyai yunior. Biasanya para ustadz berasal dari santri senior yang sudah dipercayakan oleh kyainya untuk mengajar kepada santri yunior.
Berdirinya sebuah pesantren tidak bisa lepas dari kehadiran kyai. kyai tersebut sudah pernah bermukim bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun untuk mengaji dan mendalami ilmu agama di kta suci makkah atau madinah. Atau pernah mengaji pada seorang kyai terkenal di tanah air sehingga menguasai beberapa bidang tertentu agama islam. Keahlian dibidang tertentu yang dimiliki oleh kyai ini kemudian menjadi bidang kajian khas di pesantren yang dipimpinnya. Misalnya beberapa pesantren yang ada di tanah air ini: pesantren tebu ireng (alm K.H. Hasyim Asy’ari), pesantren tambak be’ (K.H.A Wahab Hasbullah), pesantren denanyar (Alm K.H. Bisyiri Syamsuri), pesantre lasem (Alm K.H. Kholil) terkenal dengan ilmu fiqih dan hadits. Dan banyak masih pesantren yang lainnya. Lembaga pendidikan yang mengajarkan agama islam kepada masyarakat dan anak-anak indonesia, telah lahir dan berkembang semenjak masa-masa awal kedatangan islam di negeri ini. Pada masa awal munculnya, lembaga pendidikan ini bersifat sederhana berupa pengajian al-qur’an beserta tata cara beribadah yang diselenggarakan di masjid, surau atau rumah-rumah ustadz. Lembaga-lembaga yang kemudian berkembang dengan nama pesantren ini terus tumbuh dan berkembang didasari tanggung jawab untuk menyampaikan islam kepada masyarakat dan generasi penerus. Pondok sebagai asrama tempat tinggal para santri, masjid sebagai pusat ativitas peribadatan dan pendidikan, santri sebagai pencari ilmu, pengajaran kitab kuning tidak bisa lepas dari kehadiran seornag kyai. Serta kyai yang mengasuh merupakan lima elemen dasar keberadaannya.
3.      Posisi Santri Di Lingkungan Pesantren
Santri sebagai isi dari pondok, ia juga merupakan elemen terpenting dari sebuah pesantren. Ada dua kelompok santri yang sering disebut santri mukmin dan santri kalong. Santri mukmin adalah para santri yang berasal dari daerah jauh dan menetap dalam pondok atau asrama pesantren. Pesantren juga harus menampilkan pengajian kitab-kitab klasik atau yang sering disebut dengan kitab-kitab kuning. Disebut kitab kuning karena kebanyakan kitab tersebut dicetak dengan menggunakan kertas kuning dan bermazhab syafi’i. santri kalong adalah santri yang berasal dari daerah atau desa itu sendiri dan tidak menetap di pondok pesantren.
Menurut prof john sebagaimana dikutip oleh zamachsyari, mengatakan bahwa istilah santri berasal dari bahasa tamil yang berarti guru mengaji. Sedangkan CC. berg mengatakan bahwa istilah itu berasal dari sastri yang dalam bahasa india berarti orang yang tahu buku-buku suci agama hindu, atau seorang sarjana kitab suci agama hindu. Kata sastri berasal dari sastra yang berarti buku-buku suci agama, buku-buku atau buku-buku tentang  ilmu pengetahuan. Dari beberapa pengertian bahwa santri adalah orang yang sedang berguru atau belajar dari para kyai. Adapun tempat berguru atau belajar disebut pesantren atau pondok pesantren.
4.      Peranan Masyarakat Di Lingkungan Pesantren
Pendidikan pesantren dan kekerasan politik adalah dua dunia yang sangat jauh berbeda. Selama ini terdapat pandangan yang kuat di kalangan masyarakat yang mengidentikkan pendidikan pesantren denga laku yang shaleh, toleran, dan jauh dari kekerasan. Karena itu mereka mendambakan anak yang shaleh, cerdas dalam ulumu al-diniyah dan berakhlakul karimah cenderung mengirim anaknya ke pesantren. Sebaliknya stereotype politik adalah kotor, curang dann banyak dusta. Politik sangat lekat dengan kekuasaan dan kekerasan.
Pendapat masyarakat tersebut sebagian besar mengandung kebenaran. Itu berarti ada sebagian kecil yang salah. Pendidikan pesantren memang nir politik. Meskipun, tidak berarti bahwa antara pendidikan pesantren dan politik terpisah sama sekali. Beberapa pesantren modern mengajarkan fiqih siyasah sebagai salah satu materi pendidikan politik bagi para santri.
Sistimatika tulisan ini terdiri dari empat bagian. Pada bagian pertama dibahas masalah pesantren dan pergaulan politik. Bagian kedua mengkaji pengalaman kekerasan politik pesantren. Bagian ketiga berisi tentang respon kalangan pesantren terhadap kekerasan politik. Bagian keempat memberikan alternatif  paradigma pendidikan pesantren tanpa kekerasan.    
5.      Pesantren Madrasah Dan Sekolah Islam
Pesantren merupakan lembaga atau wadah tempat menimba ilmu khususnya ilmu agama. Yang dimana didalamnya terdapat pendidik yang dikenal dengan sebutan kyai dan peserta didik yang dikenal dengan sebutan santri dan santriwati. Adapun cara-cara dalam penyampaian ilmu tersebut yang salah satunya sistim halaqoh. Disamping itu para kyai mengajarkan beberapa ilmu yang diantaranya: ilmu fikih, tasawuf, bahasa arab, dan pengkajian kitab-kitab kuning. Pendidikan di pesantren merupakan pendidikan yang utama semenjak munculnya masyarakat islam di negara ini.
Tradisi pendidikan pesantren atau madrasah di pulau lombok merupakan pengaruh tradisi pesantren di pulau jawa yang terinspirasi oleh ajaran dakwah islamiyah maualan malik ibrahim (mas’ud, 2002: 4). Pesantren atau madrasah utama di pulau lombok yakni madrasah nahdhatul wathan yang didirikan tahun 1934 sebagai lembaga pendidikan yang dihajatkan untuk pendidikan dan penyebaran agama islam, sebagaimana pesantren di pulau jawa memberikan inspirasi kepada santri, baik yang berguru kepada pesantren atau madrasah nahdhatul wathan atau di tempat lain mendirikan pesantren atau madrasah lain. Para orang tua murid atau santri beranggapan bahwa sekolah di pesantren atau madrasah diperoleh keuntungan sekaligus.
Pendidikan adalah salah satu sistem sosial. Sebagai sistem sosial, pendidikan terdiri dari elemen-elemen atau sub sistem yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Sedangkan sistem sosial itu sendiri adalah suatu model organisasi yang memiliki satu kesatuan menyeluruh yang menonjol diatas komponen-komponen bagiannya.
Sistem sekolah pada setiap zaman tertentu pada dasarnya merupakan pencerminan dari suatu situasi dan kondisi terhadap kebutuhan masyarakat, dengan tersedianya tenaga terdidik serta keinginan dan harapan masyarakat akan lahirnya generasi baru yang lebih berkualitas yang mampu menghadapi tantangan zaman. Oleh karena itu, sistem sekolah yang sesuai dengan kebijaksanaan pemeritnah dan bertanggung jawab atas sistem pendidikan yang direncanakan. Indonesia pernah mengalami masa penjajahan (belanda dan jepang) maka tidak heran apabila pengaruhnya sangat kuat terhadap bidang-bidang sosial, ekonomi, politik dan militer. Yang sangat penting adalah pengaruhnya dalam bidang pendidikan, khususnya sistem persekolahan.
Sistem persekolahan di indonesia dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu sistem perskeolahan masa pra kemerdekaan dan sistem persekolahan masa kemerdekaan, masa pemerintahan republik indonesia.
1.      Sitem persekolahan pra kemerdekaan
Pada masa pra kemerdekaan ini sistem persekolahan dibagi dua:
a.       Masa pemerintahan belanda. Pada masa ini sistem persekolahan terdiri atas:
1)      Pendidikan rendah
Pendidikan dasar untuk sekolah tingkat dasar menggunakan dua sistem pokok.
a)      Sekolah rendah dengan bahasa pengantar bahasa belanda
·         Sekolah rendah erofa yaitu sekolah rendah untuk keturunan erofa atau keturunan timur asing atau bumi putra dari tokoh-tokoh terkemuka. Lamanya tujuh tahun.
·         Sekolah bumi putra kelas satu terdiri atas sekolah cina belanda. Sekolah rendah untuk keturunan timur asing. Khususnya anak-anak keturunan cina. Lama pendidikan tujuh tahun.
b)      Sekolah rendah dengan bahasa pengantar dengan bahasa daerah.
·         Sekolah bumi putera kelas dua. Disediakan untuk anak-anak golongan bumi putera. lama sekolah lima tahun.
·         Sekolah desa disediakan untuk anak-anak golongan bumi putera. lama pendidikan tiga tahun.
·         Sekolah lanjutan merupakan kelanjutan dari sekolah desa. Sekolah ini disediakan bagi anak-anak bumi putera. Lama sekolah dua tahun.
c)      Sekolah peralihan
Sekolah peralihan dari sekolah desa tiga tahun dengan bahasa pengantar bahasa belanda. Lama pendidikan lima tahun disediakan bagi golongan bumi putera.
d)     Sekolah-sekolah khusus
·         Sekolah untuk orang-orang ambon
·         Sekolah serdadu ambon
·         Sekolah jawa ambon
·         Sekolah swasta yang didirikan oleh zending atau misie
2)      Pendidikan lanjutan atau pendidikan menengah
a)      Sekolah dasar yang lebih luas (MULO)
Merupakan lanjutan sekolah dasar yang berbahasa belanda. Lama sekolah tiga sampai empat tahun
b)      Sekolah menengah umum (AMS)
Kelanjutan dari MULO berbahasa belanda dan disediakan bagi golongan bumi putera dan timur asing. Lama belajar tiga tahun. AMS memiliki dua jurusan atau bagian: 1. Bagian A (pengetahuan kebudayaan terdiri atas bagian A-1 Sastra timur dan bagian A-2 sastra barat, 2 bagian B (pengetahuan alam)
c)      Sekolah warga negara tinggi
Sekolah menengah lanjutan dari ELS disediakan untuk golongan erofa, bangsawan bumi putera tau tokoh-tokoh terkemuka. Bahasa pengantar bahasa belanda. Lama sekolah tiga dan lima tahun.
2.      Sistem persekolahan masa kemerdekaan.
  1. Periode 1945-1950
1)      Pendidikan rendah sekolah rakyat (SR) enam tahun
2)      Pendidikan menengah umum
a)      Sekolah menengah umum bagian pertama (SMP)
b)      Sekolah menengah umum bagian atas (SMA)
Lama pendidikan masing-masing lima tahun.
3)      Pendidikan kejuruan lama pendidikan tiga tahun
a)      Pendidikan kejuruan tingkat pertama
(1)   Sekolah menengah ekonomi pertama (SMEP)
(2)   Sekolah tehnik (ST)
(3)   Sekolah tehnik pertama (STP)
(4)   Sekolah kepandaian peratma (SKP)
(5)   Sekolah guru B (SGB)
(6)   Sekolah guru darurat untuk kewajiban belajar (KPKPKB)
b)      Pendidikan kejuruan tingkat atas
(1)   Sekolah tehnik menengah (STM)
(2)   Sekolah menengah ekonomi atas (SMEA)
(3)   Sekolah pendidikan masyarakat (SPM)
(4)   Sekolah menengah kehakiman atas (SMKA)
(5)   Sekolah guru A (SGA)
(6)   Sekolah guru taman kanak-kanak (SGTK)
(7)   Sekolah guru kepandaian puteri (SGKP)
(8)   Sekolah guru pendidikan jasmani (SGPD)
4)      Pendidikan tinggi
a)      Universitas perguruan tinggi
b)      Konserpatori atau karawitan
c)      Kursus B-1
d)     ASRI
  1. Periode 1950-1975
1)      Pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar enam tahun (SD)
2)      Pendidikan menengah umum. Sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA).
3)      Pendidikan kejuruan tingkat pertama (SME, SKP, ST, STT, SGB, KPKPKB), tingkat menengah (SMEA, SGA, SKMA, SGKP, SPMA, SPM, STM dan SPIK)
  1. Perode 1978 sampai sekarang
1)      Pendidikan pra sekolah (TK)
2)      Pendidikan dasar (SD)
3)      Pendidikan menengah umum (SMA)
4)      Pendidikan menengah kejuruan (SMK)
5)      Pendidikan tinggi
Universitas, institute, sekolah tinggi, akadem, dan politeknik. (depdikbud, biro organisasi, penataan organisasi depdikbud 1999-1992).
6.      Kitab Kuning Pesantren
Pesantren merupakan tempat menuntut ilmu khususnya ilmu agama. Dinamakan pesantren karena pesantren tersebut dominan mempelajari atau membahas ilmu agama. Di dalam pesantren kita bisa mengetahui berbagai macam pelajaran yang diajarkan yang salah satunya pengkajian kitab kuning, disebut kitab kuning karena kitab kuning tersebut ditulis dengan menggunakan lembaran warna kuning. Kitab kuning merupakan warisan para ulama’ terdahulu, bisa dikatakan sebagai ciri khas dari pondok pesantren tersebut dengan kita memperbanyak membaca, mempelajari, dan mengkaji apa yang menjadi isi dari kitab kuning tersebut. Maka kita akan mudah dalam memahami perkara-perkara dalam agama kita ini. Karena di dalamnya mengandung pelajaran-pelajaran yang berkaitan dengannya. Kitab kuning ada yang menggunakan bahasa arab dan ada yang menggunakan bahasa latin, seperti halnya yang kita saksikan dikalangan santri santriwati (ma’had dan ma’hadah). Kitab kuning sudah tidak sulit lagi kita dapatkan (kitab kuning sudah populer). Dengan kepopulerannya, bukan sekedar dikalangan ma’had saja. Akan tetapi sudah banyak kita lihat ditangan kalangan santri santriwati yang duduk di bangku MTs maupun MA. (khususnya santri santriwati yang belajar di pondok pesantren).





BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pesantren merupakan sistem pendidikan tertua khas indonesia, ia merupakan sumber inspirasi yang tidak pernah kering bagi para pencinta ilmu dan penliti yang berupaya mengarungi atonominya di berbagai dimensi.
Pendidikan di pesantren merupakan pendidikan agama yang di mulai sejak munculnya masyarakat islam di negeri ini, beberapa abad kemudian penyelenggaraan pendidikan ini semakin teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian dan berkembangnya pesantren dan sebelum masa kemerdekaan, hingga masa sekarang. Pesantren dalam proses perkembangannya masih tetap disebut sebagai suatu lembaga keagamaan yang mengajarkan, mengembangkan dan mengajarkan ilmu agama islam, dengan segala dinamikanya pesantren di pandang sebagai lembaga yang merupakan pusat dari perubahan-perubahan masyarakat lewat kegiatan dakwah islam.









REFERENSI
-          http:// aksanjaya.blogspot.com/2011/2012/ Pembaharuan Pendidikan di Pesantren. Peradilan Islam Pada Masa . html
-          Halim, Abdul. 2006. Pembaharuan Pesantren Dalam Politik Islam Di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Deixe aqui seu comentario :

0 komentar to “ MAKALAH PEMBAHARUAN PESANTREN (MAKUL KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN) ”